Makalah Kecerdasan spiritual
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan
cerminan kepribadian suatu bangsa, maju dan tidaknya suatu negara itu tergantung
dari Sumber Daya Manusianya (SDM). Maka dari itu, negara kita melalui
pemerintah tentunya mempunyai keinginan supaya rakyatnya memiliki kemampuan dan
kecerdasan yang tinggi, sebagaimana yang tercantum dalam amanat UU No 20 Tahun
2003 tentang Sisdiknas yang mengatakan bahwa Tujuan pendidikan nasional adalah “Menciptakan manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Yuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Untuk mencapai tujuan
Pendidikan Nasional diatas, perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan
sekarang ini dirasakan sudah cukup baik. Terbukti dengan dikeluarkannya
kurikulum pendidikan yang terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dimana kompetensi inti
yang tercantum didalamya terdiri dari 4 point, yakni sikap Spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
Sistem pendidikan pada saat ini lebih mengutamakan
pada pengembangan sikap Spiritual yang ada hubungannya dengan kecerdasan
spiritual (SQ), kemudian sikap sosial barulah pengetahuan dan yang terakhir
yaitu aspek keterampilan.
Kecerdasan spiritual
(SQ), sangat penting dibentuk dalam diri peserta didik, karena untuk menciptakan manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha esa dan berakhlak mulia memerlukan kecerdasan
spiritual yang cukup, supaya nanti peserta didik dapat menyeimbangkan antara
kebutuhan rohani dan kebutuhan jasmaninya.
Seseorang bisa saja
dikatakan sukses dengan mempunyai kecerdasan IQ atau pengetahuan yang tinggi
tapi jika tidak dibarengi dengan SQ atau
kecerdasan spiritual maka hidupnya tidak akan merasa tenang. Contoh yang bisa
kita ambil pada zaman sekarang ini yang sedang marak dalam pemerintahan ialah
terjadinya korupsi dimana-mana. Dimana orang yang melakukannya ialah
orang-orang yang memeiliki intelegensi/ kepintaran yang sangat tinggi, tapi dia
masih saja bisa melakukan korupsi. Mungkin itu dilakukan karena kurangnya iman
atau tidak dibarengi dengan sikap spiritual, atau dengan kata lain niat
dan akhlak mereka itu sangatlah buruk.
Bahkan
menurut hasil sebuah penelitian, kunci terbesar suksesnya seseorang ialah dia
yang mempunyai EQ bagus harus dibarengi dengan SQ. Sekarang ini banyak sekali
orang yang di PHK itu bukan karena dia tidak mampu melakukan pekerjaannya
dengan baik tapi, itu lebih banyak dikarenakan dia tidak mempunyai integritas,
tidak jujur,tidak bertanggung jawab dan tidak amanah terhadap pekerjaan yang
dipercayakan kepadanya. Hal itu dikarenakan dia tidak mempunyai keseimbangan
antara kecerdsan IQ, EQ dan SQ. Ketiga kecerdasan ini harus berjalan seimbang
dan harus disinergikan terutama kecerdasan Spiritual (SQ) Sehingga kepribadian
peserta didik dapat terbentuk dengan baik. Ibaratnya jika kita mau membuat
bangunan yang bagus dan kokoh itu harus dimulai dari pondasi yang bagus dan
kokoh pula.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Mengingat
begitu pentingnya Kecerdasan Spiritual pada diri kita, Berdasarkan masalah
diatas. Maka kiranya dianggap perlu penyusun menguraikan sedikit tentang :
1.
Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
2.
Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual (SQ)
3.
Cara-cara untuk menguji Kecerdasan
Spiritual peserta didik
4.
Manfaat Kecerdasan Spiritual (SQ)
5.
Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap
peserta didik dalam dunia pendidikan.
C.
TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah untuk :
1.
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi
Pendidikan
2.
Untuk mengetahui pengertian Kecerdasan
Spiritual (SQ)
3.
Untuk mengetahui ciri-ciri Kecerdasan
Spiritual (SQ)
4.
Untuk mengetahui cara menguji kecerdasan
Spiritul (SQ) peserta didik
5.
Untuk mengetahui beberapa manfaat dari
Kecerdasan Spiritual (SQ)
6.
Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap
peserta didik dalam dunia pendidikan .
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan
spiritual terdiri dari dua kata yakni : Kecerdasan dan Spiritual. Kata
kecerdasan ini berasal dari kata cerdas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan akal
budi seseorang manusia untuk berfikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna
pertumbuhan tubuhnya. Kecerdasan dapat diartikan pula sebagai Properti dari
pikiran yang mencakup banyak kemampuan mental yang terkait, seperti kapasitas
untuk berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan
dan bahasa, dan belajar.
Howard
Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah :
1. Kemampuan untuk memecahkan suatu
masalah
2. Kemampuan untuk menciptakan masalah
baru untuk dipecahkan
3. Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau
menawarkan suatu pelayanan yang
berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Kecerdasan
atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan seseorang untuk memahami dunia, berpikir rasional, dan
menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan.
Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian kecerdasan adalah kemampuan general
manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir
dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan sebagai
kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi
terhadap masalah dalam berbagai situasi.
Gregory:
Kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau
menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya
tertentu.
C.
P. Chaplin: Kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara tepat dan efektif.
Anita
E. Woolfolk: Kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan
yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau
lingkungan pada umumnya.
Sedangkan kata spiritual berasal dari bahasa latin yang
berarti sesuatu yang memberikan kehidupan atau vitalitas pada sebuah sistem.
Spiritualitas juga dipandang sebagai peningkatan kualitas hidup, baik dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berorganisasi.
Pengertian
kecerdasan spiritual berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yaitu :
kecerdasan spiritual kecerdasan yg berkenaan dng hati dan kepedulian
antarsesama manusia, makhluk lain, dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa
Menurut
Zohar dan Marshall, penerjemah Helmy Mustofa (2005:25):
1. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang kita
gunakan untuk membuat kebaikan, kebenaran,keindahan, dan kasih sayang dalam
kehidupan sehari-hari, keluarga, organisasi, dan institusi.
2. Kecerdasan
spiritual adalah cara kita menggunakan makna, nilai, tujuan, dan motivasi itu
dalam proses berpikir dan pengambilan keputusan.
Zohar
dan Marshall yang dikutip oleh Abdul Wahib Hasan (2006:63) menyatakan dengan
kalimat: “By SQ, I mean the intelligence
with which we address and solve problems of meaning and value, the intelligence
with which we can place our actions and our lives in a wider, richer, meaning
and-giving context, the intelligence with we can assess that one course of
action or one life-path is more meaningful than other.”
Pendapat
Zohar dan Marshall ini sejalan dengan Abdul wahid Hasan (2006:27)
yang mengemukakan bahwa: “Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang digunakan
untuk menyelesaikan permasahan hidup yang dihadapi, manusia dituntut untuk
kreatif mengubah penderitaan menjadi semangat (motivasi) hidup yang tinggi
sehingga penderitaan berubah menjadi kebahagiaan hidup. Manusia harus mampu
menemukan makna kehidupannya”.
Selanjutnya
menurut Marsha Sinetar (2001:9) menyatakan: kecerdasan spiritual adalah pikiran
yang mendapat inspirasi, dorongan, dan efektivitas yang lebih baik.
Aribowo
dan Irianto (2003:xiv) menyatakan: kecerdasan spiritual berarti kemampuan kita
untuk dapat mengenal dan memahami diri kita sepenuhnya sebagai makhluk
spiritual maupun sebagai bagian dari alam semesta. Dengan memiliki kecerdasan
spiritual berarti kita memahami sepenuhnya makna dan hakikat kehidupan yang
kita jalani.
Pendapat
lain dari Prof David Spiegel dikutip oleh Abdul Wahid Hasan (2006:42):
kecerdasan spiritual adalah pengingat yang lembut bahwa menjadi spiritual itu
cerdas. Kemudian pendapat Tanis Helliwell yang dikutip oleh Abdul Wahid
(2006:41): bahwa dengan memiliki SQ (spiritual quotient), tingkat kesuksesan
hidup seseorang dapat meningkat. Pendapat ini sejalan dengan Sukidi (2004:49)
yang menyatakan, kecerdasan spiritual dapat menimbulkan gagasan, energi, nilai,
visi dan dorongan sehingga kehidupan seseorang dapat lebih baik. Richard A.
Bowell (2006:18) menyatakan kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang
digunakan untuk mengembangkan tingkat diri dalam mencapai kesuksesan,
kesejahteraan dan menjadi lebih kreatif dalam hidup.
Melengkapi
pembahasan pengertian tentang kecerdasan spiritual menurut Ary Ginanjar
Agustian (2004:57), kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna
ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah-langkah dan
pemiran tauhidi (itegralistik) serta berprinsip karena Allah.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual adalah
kecerdasan yang dimiliki setiap manusia untuk dapat memberikan makna, nilai dan
tujuan dalam hidupnya serta meningkatkan motivasi dalam bekerja sehingga selalu
bersemangat karena tidak didasarkan rasa keterpaksaan melainkan suatu ibadah
hanya semata-mata untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta .
B. Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual
Ciri-ciri
kecerdasan spiritual secara umum menurut Zohar dan Marshall (2005:137):
Ø Kesadaran
Diri. Kesadaran bahwa saya, atau organisasi tempat saya bergabung, pertama-tama
mempunyai pusat internal, memberi makna dan autentisitas pada proyek dan
kegiatan saya.
Ø Spontanitas.
Istilah spontaneity berasal dari akar kata bahasa Latin yang sama dengan
istilah response dan responsibility. Menjadi sangat spontan berarti sangat
responsive terhadap momen, dan kemudian rela dan sanggup untuk bertanggung
jawab terhadapnya.
Ø Terbimbing
oleh visi dan nilai.Terbimbing oleh visi dan nilai berarti bersikap idealistis,
tidak egoistis, dan berdedikasi.
Ø Holistik.
Holistik adalah satu kemampuan untuk melihat satu permasalahan dari setiap sisi
dan melihat bahwa setiap persoalan punya setidaknya dua sisi, dan biasanya
lebih.
Ø Kepedulian.
Kepedulian merupakan sebuah kualitas dari empati yang mendalam, bukan hanya
mengetahui perasaan orang lain, tetapi juga ikut merasakan apa yang mereka
rasakan.
Sedangkan
Menurut Abdul Wahid (2006:69-71) beberapa ciri-ciri orang yang memiliki
kecerdasan spiritual adalah :
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi,
memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima
hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani mencoba
hal-hal baru serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau menghadapi
kegagalan dalam kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
C. CARA-CARA MENINGKATKAN KECERDASA
SPIRITUAL (SQ)
Menurut
Zohar dan Marshall (2002:231) tujuh langkah praktis mendapatkan kecerdasan
spiritual lebih baik adalah dengan cara :
1.
Menyadari di mana saya sekarang.
2.
Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin
berubah.
3.
Merenungkan apakah pusat saya sendiri
dan apakah motivasi saya yang paling dalam.
4.
Menemukan dan mengatasi rintangan.
5.
Menggali banyak kemungkinan untuk
melangkah maju.
6.
Menetapkan hati saya pada sebuah jalan.
7.
Tetap menyadari bahwa ada banyak jalan.
Pendapat
ini sejalan dengan Prof. Dr. Khalil Khavari dikutip Abdul Wahid (2006:85-91)
adalah sebagai berikut:
1.
Mulailah dengan banyak merenungkan
secara mendalam persoalan-persoalan hidup yang terbaik, baik di dalam diri
sendiri, termasuk yang terjadi di luar diri sendiri. Perenungan bisa dilakukan
di tempat-tempat sunyi sehingga lebih memungkinkan kepada otak untuk bekerja
secara efektif dan maksimal.
2.
Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara
utuh dan menyeluruh. Adapun yang dialami baik kesedihan dan penderitaan
haruslah diletakkan dalam bingkai yang lebih bermakna. Dengan demikian jika
datang penderitaan. Kita akan melewati dengan ketenangan dan kesebaran.
3.
Mengenali motif diri, motif atau tujuan
yang kuat akan memiliki implikasi yang kuat bagi seseorang dalam mengarungi
kehidupan, sebab motif merupakan energi yang sangat luar biasa yang
menggerakkan potensi diri.
Empat langkah mengasah kecerdasan
spiritual menurut sukidi (2004:99) adalah:
1.
Kenalilah Diri Anda. Orang yang sudah
tidak bisa mengenal dirinya sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun
krisis spiritual. Karenanya, mengenali diri sendiri adalah syarat pertama untuk
meningkatkan spiritual quotient.
2.
Lakukan Intropeksi Diri. Dalam istilah
kagamaan dikenal sebagai upaya ‘pertobatan’, ajukan pertanyaan pada diri
sendiri, “sudahkah perjalanan hidup dan karier saya berjalan atau berada di rel
yang bena?”. Barangkali saat kita melakukan intropeksi, kita menemukan bahwa
selama ini telah melakukan kesalahan, kecurangan, atau kemunafikan terhadap
orang lain.
3.
Aktifkan Hati Secara Rutin. Dalam
konteks beragama adalah mengingat Tuhan. Karena, Dia adalah sumber kebenaran
tertinggi dan kepada Dia-lah kit akembali. Dengan mengingat Tuhan, maka kita
menjadi damai. Hal ini membuktikan kenapa banyak orang yang mencoba mengingat
Tuhan melalui cara berzikir, tafakur, sholat tahajud, kontemplasi di tempat
sunyi, bermeditasi, dan lain sebagainya.
4.
Menemukan Keharmonisan dan Ketenangan
Hidup. Kita tidak menjadi manusia yang rakus akan materi, tapi dapat merasakan
kepuasan tertinggi berupa kedamaian dalam hati dan jiwa, hingga kita mencapai
keseimbangan dalam hidup dan merasakan kebahagian spiritual.
Menurut
Tony Buzan (2003:47) beberapa cara mengambangkan kecerdasan spiritual yaitu:
Seseorang harus memahami dirinya sendiri, mengenai bakat, potensi, kemampuan
istimewa yang dimilikinya. Sehingga akan memiliki semangat serta motivasi yang
tinggi. Setelah memahami dirinya, kemudian dia harus mengembangkan pemahamannya
terhadap orang lain. Pemahaman terhadap bakat, potensi, keunikan orang lain
sehingga menimbulkan rasa takjub terhadap orang lain. Mengembangkan kesadaran
keterhubungan terhadap keluarga, masyarakat dan kehidupan organisasi.
Menurut
Abdul Wahid Hasan (2006:85-91) beberapa langkah meningkatkan kecerdasan
spiritual sebagai berikut:
1.
Mulai dengan banyak merenungkan secara
mendalam persoalan-persoalan hidup yang terjadi, baik di dalam diri sendiri,
termasuk di luar diri sendiri.
2.
Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara
utuh dan menyeluruh, tidak terpisah.
3.
Mengenali motif diri. Motif atau tujuan
(niat)yang kuat akan memiliki implikasi yang kuat pula bagi seseorang dalam
mengarungi kehidupan.
4.
Merefleksikan dan mengaktualisasikan
spiritualitas dalam penghayatan hidup yang konkrit dan nyata.
5.
Merasakan kehadiran yang begiru dekat,
saat berzikir, berdoa dan dalam aktivitas yang lain.
Menurut
Sukidi (2004:87-97) untuk mempertajam kecerdasan spiritual yang dalam enam
kategori dapat dilakukan sebagai berikut, tergantung dari sudut mana kita
memandanngnya, jika di antara kita
tergabung dalam “masyarakat politik” (political society), mulai dari :
Cara
mengasah Kecerdasan Spiritual (SQ) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
tergantung kitanya. Tapi, satu yang pasti Kecerdasan Spiritual (SQ) harus
dilatih / diasah supaya otak kita tetap bisa digunakan. Kalo diibaratkan barang
Otak kita itu harus seperti pisau makin diasah maka akan semakin tajam.
D. MANFAAT KECERDASAN SPIRITUAL (SQ)
Menurut Sukidi (2004:28-29) manfaat
kecerdasan spiritual ditinjau dari dua sisi:
Dari manfaat kecerdasan spiritual
tersebut dapatlah dirinci sabagai berikut:
o
Menjadi lebih bijaksana.
o
Memiliki motivasi kerja yang tinggi.
o
Memiliki tanggung jawab yang baik.
o
Memiliki rasa keadilan dan tidak egois.
o
Memiliki kedisiplinan yang baik.
o
Bersifat integritas.
E. PENGARUH KECERDASAN SPIRITIAL (SQ) TERHADAP
PESERTA DIDIK DALAM DUNIA PENDIDIKAN
Kalau
kita berbicara SQ terhadap peserta didik itu ada pengaruhnya atau tidak ?
Jawabannya tentu sanagat berpengaruh. Karena. SQ merupakan pedoman pada saat
peserta didik berada di ujung masalah yang paling menantang dalam hidup meraka,
ketika harapan mereka tidak sesuai
dengan yang mereka inginkan. SQ memungkin untuk menyatukan, menyeimbangkan dan
menjembatani kesenjangan yang bersifat intrapersonal dan interpersonal. Baik
hubungan anatar peserta didik dengan peserta didik maupun hubungan antara
peserta didik dengan lingkungan yang ada disekitarnya.
Beberapa
contoh masalah yang sering dihadapi siswa
yang memerlukan Kecerdasan Spiritual (SQ) untuk menyelesaikannya, Antara lain :
1.
Siswa selaku peserta didik behadapan
dengan masalah eksistensial seperti saat siswa merasa terpuruk, khawatir, dan
masalah masa lalu akibat penyakitdan kesedihan. SQ menjadikan siswa sadar bahwa
siswa mempunyai masalah eksistensial yang membuat siswa mampu mengatasinya,
atau setidak-tidaknya siswa dapat berdamai dengan masalah tersebut, SQ
memberikan siswa rasa yang dalam menyangkut perjuangan hidup.
2.
Siswa menggunkannya untuk menjadi
kreatif, siswa menghadirkannya ketika ingin menjadi luwes, berwawasan luas,
atau spontan secara kreatif.
3.
Siswa dapat menggunakan SQ untuk menjadi
cerdas secara spiritual dalam beragama, SQ membawa siswa kejantung segala
sesuatu, kekesatuan di balik perbedaan, ke potensi di balik ekspresi nyata.
4.
Siswa menggunakan SQ untuk mencapai
perkembangan diri yang lebih utuh karena siswa memiliki potensi untuk itu.
5.
Kecerdasan spiritual memberi siswa suatu
rasa yang dapat menyangkut perjuangan hidup.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas
maka kami menarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Kecerdasan
spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang
dimiliki setiap manusia untuk dapat memberikan makna, nilai dan tujuan dalam
hidupnya serta meningkatkan motivasi dalam bekerja sehingga selalu bersemangat
karena tidak didasarkan rasa keterpaksaan melainkan karena ibadah yang hanya semata-mata untuk mengabdikan diri
kepada sang pencipta .
2. Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan
spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap jujur, penuh energi,
memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh curiga, terbuka menerima
hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan, tidak mendendam, berani mencoba
hal-hal baru serta tidak mudah putus asa jika mengalami atau menghadapi
kegagalan dalam kehidupan berkeluarga dan berorganisasi.
3. Cara
mengasah Kecerdasan Spiritual (SQ) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
tergantung kitanya. Tapi, satu yang pasti Kecerdasan Spiritual (SQ) harus
dilatih / diasah supaya otak kita tetap bisa digunakan. Kalo diibaratkan barang
Otak kita itu harus seperti pisau makin diasah maka akan semakin tajam.
4. Kecerdasan
Spiritual (SQ) harus kita manfaatkan seoptimal mungkin supaya kita menjadi
manusia yang lebih bijak lagi.
5. Pengaruh
Kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap peserta didik dalam dunia pendidikan itu
sangat vital sekali, karena untuk
menyatukan, menyeimbangkan dan menjembatani kesenjangan yang bersifat
intrapersonal dan interpersonal.
B. SARAN
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kami selaku penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan, supaya kami bisa lebih baik lagi.
Adapun
saran yang bisa kami berikan kepada pembaca yang kami peroloeh dari penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
seorang pendidik, kita harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan itu secara
seimbang sehingga memiliki kepribadian yang baik.
2. Untuk
siswa itu sendiri dia harus bisa mengembangkan ketiga kecerdasan ini supaya
mental dan fisik peserta didik sesuai
dengan apa yang dicita-citakan dalam UU SISDIKNAS.
Daftar pustaka
http://www.artikelterapi.com/definisi_kecerdasan.htm: http://kamusbahasaindonesia.org/spiritual/mirip#ixzz3IldLMJF8
Syukron makalahnya sangat membantu
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeren makalah nya mbak sangat membantu saya
BalasHapus......
Membantu mengatasi semua masalah mulai masalah yang sepele sampai masalah santet menyantet, dengan ghaib terberat, dll. Mulai cek di tubuh ada jin yang nempel atau tidak, healing, sinkronisasi qorin, sinkronisasi jiwa raga, sinkronisasi past life, membuang ghaib jahat, dll. Ikhlasnya saya: Saya membantu Anda, karena saya dulu pernah di posisi Anda (Dulu, Butuh Bantuan juga).
BalasHapusKonsep: Do'a with LoA: http://jongkojoyosudrajat.blogspot.com/2019/10/doa-with-loa.html
Untuk deteksi awal dan janjian, silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com.
Per Oktober 2019:
Untuk deteksi awal dan janjian hari/ tempat silahkan hubungi tandem saya Mbak Rien: istposted@gmail.com.
Kenapa di kami bisa gratis termasuk sewa tempatnya? Karena sudah banyak yang berhasil kami bantu dan sekarang menjadi donatur tetap. Selain itu, kami lebih suka balasan pahalanya di akhirat. Masih ingin zonk dengan bayar jutaan rupiah? Silahkan tanya Mbak Rien tentang ini. Sudah jauh, mahal, ternyata dukunnya gak bisa apa2.
Target jangka pendek ini adalah menyelamatkan peredaran uang puluhan juta per hari dan kehilangan waktu antri bulanan dari dukun abal2.
Mau bilang ybs khodam malaikat? Udah disamplui kalau ilmunya dipakai bisnis. Ini khodamnya jin islam arab. Cuman, ybs gak tahu dan nganggapnya malaikat.
jongkojoyosudrajat@blogspot.com