Makalah Filsafat Ilmu dan Kebudayaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Menurut Aristoteles (384 – 322 SM), filsafat adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kebenaran, dimana di dalamnya
terkandung ilmu: matematika, logika, retorika, etika, politik, ekonomi dan
estetika. Dengan kata lain filsafat itu menyelidiki
sebab dan azas tentang segala sesuatu.
Berdasarkan atas pendapat diatas maka sangat jelas
sekali bahwa filsafat merupakan hasil dari pemikiran dan perenungan manusia
dan merupakan wadah dari segala sumber
ilmu, yang mana didalamnya membahas atau mempelajari sebab dan akibat dari
segala sesuatunya yang di kupas secara mendalam dan merupakan upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan
pengembaraan manusia di dunia.
Manusia merupakan Objek dari filsafat. Masyarakat
yang merupakan Kumpulan sekian banyak manusia atau individu besar ataupun kecil
yang diikat oleh adat istiadat, suku bahkan ras yang hidup secara berdampingan.
Sudah menjadi hal yang tak bisa disangkal lagi bahwa manusia adalah mahluk
sosial yang tidak bisa hidup sendiri, mereka selalu membutuhkan bantuan dari
orang lain baik itu berupa bantuan materi maupun bantuan yang berupa jasa.
Manusia
berkelompok mulai dari yang terkecil sampai ke yang terbesar mulai dari satu
kelompok, suku,pulau, bangsa, negara bahkan mendunia. Sebenanya dalam satu
kelompok, masyarakat itu memiliki banyak kesamaan dan perbedaan,
baik itu dalam hal kebiasaan,adat budaya dan sebagainya. Apalagi negara
Indonesia yang kaya yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang mempunyai
keanegaragaman budaya yang berkembang dan sangat dominan . Dimana
kebudayaan-kebudayaan itu menjadikan negara Indonesia negara yang sangat kaya.
Bersamaan dengan berkembangan budaya yang ada
didunia, bersama itu pula Ilmu pengetahuan mengalami pekembangan. Karena setiap
perkembangan yang terjadi itu tidak lepas dari pemahaman manusia yang mengalami
perkembangan dan perubahan menuju kebudayaan yang lebih baik lagi. Perkembangan
Budaya yang sangat cepat ini akan mengundang orang-orang yang fanatik terhadap
kebudayaan untuk menghentikannya.
Dengan kata lain, tekhnologi merupakan jembatan
ampuh antara kebudayaan, suku, dan bangsa. Akan tetapi
perdamaian antar bangsa (umat manusia) bisa saja dibahayakan oleh bangsa yang berlomba-lomba
untuk mengadu kekuatan hasil dari tekhnologi modern yang dimiliki mereka, yang bisa mengundang
perang dunia dahsyat dan meghancurkan peradaban yang telah dicapai.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dalam Penulisan makalah ini kamai akan
mencoba mengkaji dan membahas tentang ilmu dan kebudayaan dengan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Definisi
ilmu dan kebudayaan
2. Hubungan
Ilmu dan Kebudayaan
3. Peranan
Ilmu terhadap pengembangan Kebudayaan.
C.
TUJUAN
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Dosen Mata Kuliah Filsafat Ilmu dan untuk :
1. Mengetahui
definisi dari ilmu dan pengetahuan
2. Mengetahui
hubungan Ilmu dan kebudayaan
3. Mengetahui
peranan ilmu terhadap pengembangan Kebudayaan
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI ILMU DAN KEBUDAYAAN
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia ilmu itu
memiliki arti pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara sistematis
berdasarkan metode atau aturan tertentu, yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang gejala tertentu dalam bidang ilmu pengetahuan . Sedangkan Menurut Suria
sumantri (2001:3). Ilmu itu merupakan salah satu hasil pemikirian manusia dalam menjawab sebuah
pertanyaan. Sementara itu, Paul Freedman dalam The Principles of Scientific
Research mendefinisikan ilmu sebagai suatu bentuk aktivitas manusia yang
apabila melakukannya kita memperoleh suatu
pengetahuan yang lebih lengkap dan
cermat tentang alam semesta di masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang
akan datang, serta suatu kemampuan untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan
serta mengubah sifat-sifatnya sendiri.
Dari
beberapa pengertian ilmu diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa ilmu
adalah seperangakat pengetahuan yang merupakan hasil pemikiran manusia yang
memiliki metode atau cara tertentu yang berguna untuk umat manusia agar manusia
dapat bermanfaat bagi kehidupannya sendiri dan bagi kehidupan orang lain di
masa sekarang dan dimasa yang akan datang.
Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang dapat diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Di dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yang memiliki
arti mengolah atau mengerjakan. Bisa
juga diartikan sebagai usaha mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Dibawah
ini kami cantumkan beberapa pengertian budaya menurut para ilmuan antara lain :
1.
Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan satu keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat.
2.
M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan itu mencakup kesatuan yang
meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta
benda, yang kesemuanya merupakan warisan
social.
3.
Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem ide /gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam
rangka memenuhi kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
4.Dr.
K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang
menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik
secara individu maupun kelompok.
5.
William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan
norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika
dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak
dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah
hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang
merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan
kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7.
Francis Merill
a. Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh
interaksi social
b. Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan
oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan
melalui interaksi simbolis.
8.
Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk
oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol
tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk
mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat.
Dari
berbagai definisi di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa kebudayaan yaitu sistem
pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat di dalam
pikiran manusia, yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, yang bersifat
abstrak atau nyata. Sedangkan perwujudan dari kebudayaanya adalah benda-benda yang
merupakan hasil karya yang dibuat oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya yang berupa perilaku dan benda-benda yang sifatnya
nyata, misalnya pola-pola perilaku atau tingkah laku, bahasa sehari-hari,
peralatan yang digunakan dalam kehidupannya, organisasi social, religi, seni, adat
istiadat dan lain-lain, yang kesemuanya itu memiliki tujuan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
B. HUBUNGAN
ILMU DENGAN KEBUDAYAAN
Ilmu
merupakan alat bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri dan merubah
lingkungan, memiliki hubungan ang sangat erat dengan kebudayaan, ilmu dan
kebuadayaan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Menurut Talcot
Parsons (Suriasumantri, 1990:272) dia menyatakan
bahwa “Ilmu dan kebudayaan itu saling
mendukung satu sama lain: dalam beberapa tipe masyarakat ilmu dan kebudayaannya
dapat berkembang dengan pesat, kehidupan
masyarakatnya tidak dapat berfungsi dengan wajar tanpa di dukung perkembangan
yang sehat dari ilmu dan penerapan”. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi
yang saling tergantung dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
Pada satu pihak perkembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari
kondisi kebudayaan. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan
mempengrauhi jalannya kebudayaan. Dengan kata lain perkembangan ilmu dan
kebudayaan itu memiliki dampak yang positif dan dampak yang negatif.
Keterkaitan
atau ketergantungan ilmu dan kebudayaan dapat dilihat dari berbagai sisi, diantaranya sebagai berikut:
1.
Perubahan Sosial
Perubahan sosial budaya dalam satu
lingkungan masyarakat dapat terjadi bila sebuah kebudayaan itu melakukan kontak dengan kebudayaan asing atau
kebudayaan lain. Dimana Perubahan sosial budaya merupakansebuah gejala
berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat yang terjadi
sepanjang masa. Perubahan yang terjadi itu
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar yang ada pada diri manusia yang selalu
ingin mengadakan perubahan dalam kehidupannya. Dan pemahaman tentang kebudayaan
ituakan mengalami perubahan erdasarkan ilmu yang diperole atau imu yang mereka
pahami
Menurut D. O’Neil, dalam “Processes
of Change mengatakan : “Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan
sosial”:
v Tekanan
kerja dalam masyarakat
v Keepektifan
komunikasi
v Perubahan
lingkungan alam
2.
Perubahan Lingkungan Masyarakat
Perubahan
Kebudayaan juga dapat dipegaruhi oleh timbulnya perubahan lingkungan yang ada
dalam masyarakat, adanya penemuan-penemuan baru, dan adanya kontak dengan
kebudayaan baru yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh berakhirnya kehidupan
pada zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, sehingga memancing orang- orang yang ahi untuk
berinovasi dalam bidang kebudayaan.
3.
Penetrasi kebudayaan
Penetrasi
kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kedalam kebudayaan
lainnya atau bercampurnya dua buah kebudayaan atau lebih. Penetrasi kebudayaan
dapat terjadi dengan dua cara:
a. Penetrasi
damai (penetration pasifique)
Penetrasi kebudayaan dengan jalan
damai (penetration pasifique). Misalnya masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan
Islam ke Indonesia. Penerimaan masyarakat pada zaman itu terhadap dua kebudayaan
tersebut tidak mengakibatkan konflik tetapi dua kebudayaan yang berbeda
itu memperkaya khasanah kebudayaan
masyarakat pada masanya. Pengaruh kebudayaan hindu dan islam pada masa itu
tidak menghilangkan unsur-unsur asli kebudayaan
yang sudah ada dalam masyarakat.
Nilai-nilai agama yang terkandung didalamnya
berfungsi sebagai salah satu sumber moral bagi segenap kegiatan yang ada, hakikat semua upaya manusia dalam lingkup
kebudayaan haruslah memiliki tujuan untuk meningkatkan martabat manusia. Sebab
kalau tidak maka hal ini bukanlah proses kebudayaan melainkan dekadensi/
keruntuhan peradaban dalam hal ini maka agama memberikan arah dan tujuan sebuah makna atau semacamnya yang
memiliki arti yang dapat membedakan
seorang manusia dengan mahluk yang lainnya. Meskipun bidang ilmu dan teknologi
berkembang sangat pesat tetapi ternyata itu
tidak memberikan kebahagiaan yang hakiki dan ini dapat menyebabkan
manusia berpaling kembali kepada nilai-nilai agama seperti juga seni dengan
ilmu maka agama dengan ilmu itu akan saling melengkapi : kalau ilmu bersifat
nisbi dan pragmatis maka agama adalah mutlak dan abadi. Albert Einstein
mengatakan hakikat ini dengan kata-kata “Ilmu tanpa agama adalah buta, Agama
tanpa Ilmu adalah lumpuh”.
b. Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak (penetration
violante). Dapat kita contohkan masuknya kebudayaan Asing ke Indonesia pada
zaman penjajahan yang disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat yang hidup pada
masa itu.
C. PERANAN
ILMU TERHADAP PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN
Ilmu
merupakan bagian dari pengetahuan, dan pengetahuan merupakan unsur dari sebuah kebudayaan. Kebudayaan di sini
merupakan satu system nilai, tata hidup dan sarana yang ada dalam kehidupan
manusia.
Ilmu
dan kebudayaan merupakan dua hal yang
menempati posisi yang sangat penting, dimana satu sama lainnya saling tergantung
dan saling mempengaruhi. Pada satu sisi perkembangan ilmu dalam suatu lingkungan masyarakat itu
sangat tergantung pada kondidi kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat
tersebut. Sedangkan di ssi lain,
perkembangan ilmu itu juga akan
berpengaruh terhadap jalannya kebudayaan. Menurut Talcot parsons ilmu dan kebudayaan saling mendukung satu
sama lain. Dalam beberapa tipe lapisan masyarakat
ilmu itu dapat berkembang sangat pesat, demikian pula sebaliknya, lingkungan masyarakat
tidak akan dapat berpungsi dengan baik jika tidak didukung oleh perkembangan
yang sehat dari ilmu dan penerapannya. Untuk mengembangkan kebudayaan
nasional ilmu memiliki peranan ganda, yakni :
1.
Ilmu merupakan sumber nilai yang
mendukung terselenggaranya pengembangan kebudayaan nasional.
2.
Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi
pembentukkan watak suatu bangsa.
Maka
menurut fungsinya, ilmu bisa dibagi menjadi dua bagian, yakni : Pertama: ilmu sebagai satu pola berpikir, dan
kedua : ilmu sebagai asas moral. Dalam hal ini kami akan sedikit menguraikan
bagaimana ilmu bisa dikatakan sebagai suatu pola berpikir dan ilmu sebagai asas
moral tersebut.
v Ilmu
sebagai satu pola pikir
Dikatakan Ilmu merupakan satu pola
pikir dimana dalam menghasilkan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan maka
ilmu dapat diandalkan. Berpikir bukanlah
satu-satunya cara untuk menghasilkan pengetahuan, demikian pula dengan ilmu,
Ilmu bukan satu-satunya hasil dari kegiatan berpikir. Ilmu itu merupakan hasil dari proses berpikir berdasarkan pada langkah-langkah
tertentu atau sering juga kita sebut sebagai cara berpikir ilmiah.
Beberapa
karakteristik ilmu dikatakan sebagai salah satu proses atau syarat berpikir
ilmiah adalah :
1. Ilmu
mempunyai peranan sebagai alat untuk
mendapatkan pengetahuan yang benar dan bisa dipahami oleh akal manusia .
2. Alur
pola pikir yang logis dan konsisten dengan pengetahuan yang sudah
ada.
3. Pengujian
dapat dilakukan secara empiris sebagai salah satu kriteria kebenaran yang objektif. Apabila sebuah pernyataan bisa dijabarkan
secara logis, dan telah teruji secara empiris,
maka barulah ilmu dapat dianggap benar secara ilmiah yang nantinya akan
memperkaya khazanah pengetahuan ilmiah.
4. Mekanisme
ilmu itu bersifat terbuka terhadap koreksi atau perubahan.
v Ilmu
sebagai asas moral
Ilmu merupakan hasil dari kegiatan berpikir untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Dalam menetapkan suatu pernyataan apakah itu
benar atau salah maka seorang ilmuwan akan menarik kesimpulannya berdasarkan kepada
argumentasi yang terdapat dalam pernyataan itu dan bukan berdasarkan pengaruh yang berbentuk dari kekuasaan kelembagaan
yang mengeluarkan pernyataan itu.
Kebenaran bagi seorang ilmuwan
mempunyai fungsi atau kedudukan yang
universal bagi umat manusia dalam upaya meningkatkan martabat kemanusiaannya.
Dalam perkembangannya filsafat ilmu yang mencakup 3 asfek kajian
yaitu, ontologi, epistemologi, dan aksiologi dan meletakkan kelima unsur
manusia yakni cipta, rasa, karsa, nafsu, dan nurani, yang unifersal tersebut
dalam lingkungan kajian epistemiologi maka dapatlah dibangun ilmu pengetahuan
sosial dan kemanusiaan serta cabang-cabangnya sepeti sosiologi, psikologi, ilmu
polotik, ilmu ekonomi, dan manajemen, antropologi, serta cabang-cabang keilmuan
lainnya.
Kita
harus mengakui bahwa perkembangan ilmu dan kebudayaan itu sangatlah luas, oleh
sebab itu, penulis akan mengulas sedikit tentang perkembangan ilmu di bumi
bagian timur, yaitu :
1.
Zaman Islam
Sejak awal kehadirannya, Islam sudah
memberikan penghargaan yang begitu besar terhadap ilmu. Sebagaimana kita
ketahui, bahwa Allah SWT. Memberikan derajat yang tinggi terhadap orang yang
berilmu, dan Nabi Muhammad SAW. ketika diutus oleh Allah sebagai rasul, Beliau hidup
dalam masyarakat yang terbelakang. Kemudian Islam datang menawarkan cahaya
penerang yang mengubah masyarakat Arab jahiliyyah menjadi masyarakat yang berilmu dan beradab.
2.Taoisme
Taoisme berasal dari kata tao yang
berarti jalan. Pendiri aliran taoisme
adalah Lao Tzu. Tao diidentikkan dengan alam semesta. Segala sesuatu yang ada
di alam semesta ini dipandang sebagai yang satu. Dan yang satu ini adalah tao.
Segala sesuatu diturunkan dari tao. Penganut liran Taoisme mayoritas adalah
penduduk cina. Pengaruh Taoisme terhadap kebudayaan Cina memang tidak sebesar
seperti konfusianisme, akan tetapi Taoisme mempunyai pandangan metafisik dan
spekulatif terhadap kodrat realitas, alam semesta, dan manusia.
Selain
itu salah satu pemahaman yang paling penting dari para Taois adalah kesadaran
bahwa transformasi dan perubahan merupakan gambaran-gambaran esensial dari
alam. Para taois melihat seluruh perubahan dalam alam sebagai
manifestasi-manifestasi dari situasi tarik menarik yang dinamis dari kutb yin
dan yang yang berlawanan, dan kemudian mereka menjadi yakin bahwa setiap
pasangan dari kutub tersebut secara dinamis berhubungan satu sama lainnya.
Tao sebagai satu prinsip mempunyai
dua unsur yang berlawanan yakni yin dan yang. Yin dan Yang ini bisa diartikan
sebagai dua sisi yang saling berlawanan antara terang dan gelap, negatif dan
positif, aktif dan pasif, ada dan tidak ada. Dalam taoisme dualisme ini sangat relatif. Dualisme ini berada dalam kontradiksi yang
mutlak tapi saling melengkapi dalam fungsinya untuk berbuat apa saja di dunia
ini.
3.Konfusianisme
Konfusianisme adalah aliran filsafat yang menjelaskan tentang satu organisasi sosial, tentang akal
sehat, dan pemikiran yang bersifat praktis. Konfusianisme memberikan sebuah
sistem pendidikan dan konvensi-konvensi yang tegas dari etika sosial kepada
masyarakat yang ada di Cina. Konfusianisme
mempunyai tujuan utama untuk membentuk suatu dasar etika untuk sistem dikalangan
keluarga tradisional Cina dengan struktur yang kompleks dan ritual-ritualnya
terhadap pemujaan leluhur. Konfusianisme diterapkan dalam pendidikan anak-anak dimana
mereka harus mempelajari aturan-aturan
yang dibutuhkan bagi kehidupan mereka untuk bisa menyatu dengan
masyarakat.
Pemikiran aliran konfusianisme ini dimulai dengan memeriksa dua fungsi utama
manusia yaitu akal budi atau fungsi
menilai dan memerintah. Akal budi dapat dimengerti secara fungsional menitik
beratkan pada aktivitas tertentu yang dilakukan manusia, contohnya menilai sesuatu
dan mengarahkan tindakan.
4.Budhisme
Aliran Budhisme mengajarkan tentang apa
yang perlu dilakukan untuk mengatasi penderitaan sesorang. Inti dari ajaran ini adalah bahwa di dunia ini kita
akan selalu menghadapi masalah, kesedihan, penderitaaan, dan kegelisahan. Maka,
ajaran Budhalah yang akan menghapus semua penderitaan manusia didunia ini.
Selain contoh perkembangan dari ilmu dan kebudayaan
seperti yang penulis uraikan di atas, kita tidak boleh melupakan nilai-nilai
yang terkandung dalam ilmu itu sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh nilai yang dapat kita ambil dari hakikat keilmuan
yaitu: kritis, rasional, logis, obyektif, terbuka, menjunjung kebenaran, dan
pengabdian universal. Lalu, dimanakah peranan ketujuh nilai tersebut diatas
dapat dilaksanakan dalam pengembangan
kebudayaan nasional?
Pengembangan kebudayaan nasional itu
pada hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan –kebudayaan yang bersifat konvensional ke arah situasi
kebudayaan yang lebih mencerminkan aspirasi dan tujuan nasional yang sesuai
dengan tuntutan zaman yang pada akhirnya pengembangan kebudayaan itu akan
bersifat fungsional.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas maka dapat
kita tarik kesimpulan Ilmu adalah bagian terpenting dalam membangun
dan mengembangkan kebudayaan nasioanal di suatu negara. Ilmu dan
kebudayaan memiliki hubungan ketergantuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan
bagaikan mata koin yang terdiri dari dua sisi yang saling melengkapi.
Kebudayaan yang ada dan berlaku di masyarakat harus dilandasi oleh ilmu, agar
kebudayaan yang ada tersebut dapat
berkembang seperti yang seharusnya. Sebaliknya, ilmu itu tidak akan dapat berkembang
tanpa diiringi oleh kebudayaan.
Di Negara Indonesia ada beberapa
kalangan tertentu yang memisahkan ilmu menjadi dua bagian, yakni : Ilmu alam
dan Ilmu sosial. Tapi dalam kenyataannnya ilmu itu tidak boleh dipisahkan
karena itu bisa menjadi hambatan psikologi dan intelektua demi perkembangan
keilmuan di negara Indonesia. Perbedaan paham ini tidak boleh kita biarkan dan
harus dihindari, kita harus segera
mencari solusi yang terbaik agar perbedaan itu tidak menjadi penghambat
perkembangan budaya Nasional negara kita.
B. SARAN
Penyusun
mengakui makalah ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan
keritik dan saran yang dapat membangun dari dosen pengampu dan rekan-rekan supaya kami bisa lebih baik lagi, dan untuk
menambah pengetahuan kami tentunya.
saran agar lebih ilmiah maka di tambahkan daftar pustaka sebagai referensi
BalasHapussetuju ditambah daftar pustaka referensi atau sumbernya. thanks ya sharenya...
BalasHapusSupaya lebih akurat, tolong sertakan footnote dan daftar pustaka. Terimakasih
BalasHapus