Projek Based Learning, Kls 4 SDN 2 Kalapanunggal
“Pemanfaatan Limbah
POBASEKAI
(Pempers) Untuk Pertanian”
Kelas
IV (Empat) / Semester 2 (Genap)
Oleh:
Depi Rismayanti, S.Pd.I, M.Pd,.
NIP. 198203042014102001
SD Negeri 2 Kalapanunggal, Kec. Kalapanunggal, Sukabumi
Permasalahan :
SD
Negeri 2 Kalapanunggal adalah salah satu
sekolah yang berada di pusat Kecamatan Kalapanunggal. Keberadaannnya yang
berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat menjadikan lingkungan sekolah kurang begitu aman dan nyaman. Bahkan tidak
jauh dari sekolah ada tempat yang di jadikan pembuangan sampah masyarakat,
sehingga tidak sedikit sampah dari rumah tangga yang dibuang ke sana. Bahkan POBASEKAI
pun banyak yang dibuang di sana.
Sampah
POBASEKAI (Pempes) saat ini sudah
benar-benar merajalela dan bisa dikatakan masalah yang sudah sangat akut,
dikarenakan penggunaannya yang sudah sangat tinggi sehingga menimbulkan sampah
yang sangat banyak. Tidak banyak yang tahu kalau POBASEKAI (Pempes) bisa kita manfaatkan.
Salah satu manfaat dari POBASEKAI (Pempes) adalah bisa kita gunakan untuk
pertanian.
Dalam
POBASEKAI ada beberapa kandungan yang
bisa kita manfaatkan yaitu: Gel dan Air Kencing. Gel, Berguna untuk menyerap
air sehingga dapat mempertahankan kelembaban tanah menjaga cairan nutrisi tidak
cepat kering. Air Kencing yang merupakan
cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh mengandung
bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan potasium bisa kita gunakan untuk
bahan pupuk organik dan dapat menyuburkan tanaman.
Selain
memiliki manfaat POBASEKAI (Pempes) juga
memiliki bahaya dan Masalah jika digunakan secara terus menerus. Bahaya dan
masalah itu antara lain: 1. Polusi
lingkungan. 2.Disposal alias sampah popok itu sendiri. 3.Air bekas cuci. 4.
Bisa menimbulkan penyakit jika digunakan terus menerus dalam waktu lama
Peran Siswa :
Dalam pembelajaran ini siswa akan
berperan menjadi: Petugas Puskesmas, Penyuluh Pertanian, Petugas
posyandu, Bapak RT, Petugas UKS.
Narasumber :
Pihak-pihak yang
terlibat dalam pembelajaran ini sebagai narasumber adalah : Pengawas dari dinas Pendidikan Kecamatan Kalapanunggal, Kepala
Sekolah, Guru, Petugas UKS, Ketua RT, Kelurahan, Puskesmas,Penyuluh pertanian, Warga
sekitar dan Orang Tua siswa.
Kegiatan Belajar :
Rangkaian
aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran adalah :
1.
Guru menjelaskan masalah yang sedang terjadi, dan project yang
akan dilakukan, serta memberikan perangkat penelitian selama project
berlangsung.
2.
Siswa
membaca materi tentang POBASEKAI (pempes)dan pengaruhnya terhadap kesehatan dan
lingkungan. (Materi terlampir)
3. Siswa melakukan pengamatan ke tempat pembuangan sampah yang ada di
lingkungan sekitar sekolah.
|
Gb. 1. Pengamatan ke tempat pembuangan sampah
di sekitar Sekolah
|
4. Siswa mencari informasi dengan searching di Google tentang POBASEKAI (pempes).
|
Gb.
2. Mencari informasi melalui google
|
5. Siswa berdiskusi membuat pertanyaan seputar POBASEKAI (Pempers) yang akan ditanyakan kepada seorang
tokoh (Penyuluh pertanian).
|
Gb.
3. Diskusi membuat pertanyaan
|
6. Siswa mendengarkan pemaparan dari narasumber yaitu penyuluh pertanian
tentang manfaat POBASEKAI (pempes) untuk pertanian dan melakukan tanya jawab.
|
Gb.4.
Pemaparan dari penyuluh pertanian dan tanya jawab
|
7.
Siswa
berdiskusi untuk membuat kesimpulan tentang produk yang akan
di buat, dan menyusun laporan hasil wawancara dengan Tokoh.
8.
Siswa
kemudian membuat produk dan melakukan proses penelitian.
|
Gb. 5. Pembuatan Pupup organik dan media tanam
menggunakan pempes bekas
|
9.
Siswa
dan Guru merefleksi apa yang sudah dikerjakan.
10. Siswa membuat dan
mempresetasikan tentang
POBASEKAI (pempes) di depan teman-teman dan kaka
kelasnya.
|
Gb. 6.
Mempresentasikan hasil di depan teman-temannya
|
11. Siswa mempresetasikan
tentang POBASEKAI (pempes) di depan Orang Tua / Wali, Guru-guru, Komite Sekolah, Ketua RT, dan dari Dinas Pertanian.
|
Gb.
7. Menyajikan hasl projek
|
Tindak lanjut:
1.
Tindak lanjut yang
diharapkan adalah, dapat mensosialisakan tentang bahaya penggunaan pempes
secara terus menerus kepada ibu-ibu yang memiliki balita yang ada di sekitar
lingkungan sekolah dan lingkungan rumah siswa.
2.
Mensosialisasikan
kepada para petani untuk bisa memanfaatkan limbah pempes ini sebagai bahan pupuk organik yang bisa di manfaatkan untuk
pertanian Petani yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Produk
Pembelajaran :
Produk
pembelajaran dihasilkan siswa dalam pembelajaran ini adalah: Power Poit tentang penggunaan POBASEKAI (pempes) dan pengaruhnya terhadap manusia dan lingkungan, Pupuk Organik yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian
masyarakat, Media
tanam berupa campuran antara gel dan tanah. Dokumentasi
foto selama pembelajaran, Tanaman hasil percobaan berupa tanaman kangkung dan
pakcoy.
Nilai Karakter :
Disiplin,
Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Rasa Ingin Tahu, Komunikatif, Peduli Sosial, Peduli Lingkungan, Tanggung Jawab dan Mau Bekerja sama.
Standar
Kurikulum :
IPA
3.8. Menjelaskan
pentingnya Upaya menjaga keseimbangan dan Pelestarian Lingkungan
INDONESIA
3.3. Menggali
Informasi dari seorang tokoh melalui wawancara dengan menggunakan daftar
pertanyaan.
Mendengarkan : Menanggapi
penjelasan nara sumber (Penyuluh pertanian, warga masyarakat)
dengan memperhatikan santun berbahasa.
·
Siswa dapat mendengarkan penjelasan.
·
Siswa dapat menanggapi pernyataan.
·
Siswa dapat menanggapi penjelasan nara
sumber.
·
Siswa dapat menuliskan hal-hal penting
dari penjelasan nara sumber.
·
Siswa dapat menceriterakan kembali
penjelasan nara sumber.
Berbicara : Menceritakan
hasil pengamatan/kunjungan dengan bahasa runtut,baik dan benar.
·
Siswa dapat memahami kegiatan wawancara
dan memperagakan wawancara..
·
Siswa dapat menuliskan daftar pertanyaan
untuk melakukan wawancara.
·
Siswa dapat melakukan wawancara dengan
nara sumber.
·
Siswa dapat menggunakan kata Tanya
dengan tepat.
·
Siswa dapat memperagakan percakapan di
depan kelas dengan benar.
Menulis
:
·
Membuat kesimpulan dari wawancara yang sudah dilakukan.
·
Membuat presentasi berdasarkan pada informasi yang sudah
di dapat selama kegiatan dengan memperhatikan pilihan kata dan
penggunaan ejaan yang
utuh dan padu.
Komentar
Posting Komentar